Cara Meningkatkan CPM YouTube – Sudah tahu bahwa dengan meningkatnya CPM YouTube akan membuat keuntungan dari adsense akan semakin besar? Sebenarnya ada beberapa cara meningkatkan CPM YouTube secara cepat dan mudah. Hal ini perlu diketahui oleh para konten kreator agar keuntungan yang didapatkan dari adsense menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Sayangnya, hal penting tersebut belum banyak diketahui oleh para konten kreator, khususnya bagi yang pemula. Sehingga, para konten kreator tersebut hanya mendapatkan keuntungan yang begitu-begitu saja. Atau bahkan bagi konten kreator pemula, mereka baru akan mendapatkan keuntungan dengan durasi yang cukup lama. Sehingga, hanya bergantung pada jumlah subscriber dan viewers kontennya.
Bagi sebagian YouTuber yang sudah lama dan profesional mungkin sudah tidak asing mengenai fungsi dari CPM ini. Atau mungkin juga bagi YouTuber lama juga masih ada yang belum mengetahui manfaat dari tingginya CPM tersebut. Padahal, dengan tingginya CPM yang dimiliki, pendapatan atau keuntungan yang didapatkan juga semakin besar.
Sehingga, cukup banyak dari YouTuber yang masih kurang mengetahui dan memanfaatkan secara maksimal mengenai CPM YouTube. Untuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai CPM YouTube serta cara meningkatkan CPM YouTube ini, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Apa yang Dimaksud Dengan CPM?
Bagi sebagian konten kreator banyak yang belum mengetahui bagaimana mendapatkan keuntungan yang cepat dengan cara meningkatkan CPM YouTube tersebut. Namun, apakah para konten kreator tersebut mengetahui maksud sebenarnya dari CPM Youtube ini? Karena jika para konten kreator belum mengetahui tentang CPM YouTube, tentu akan sulit memahami segala hal tentang CPM tersebut.
Sebenarnya, CPM Youtube ini merupakan metrik (rasio) yang menggambarkan besarnya pendapatan uang yang akan dibayarkan dari tayangan iklan pada videonya. Namun, besarnya pendapatan yang didapatkan dari tayangan iklan pada video tidak diberikan langsung 100%. Karena pendapatan dari penayangan iklan tersebut harus dihitung dengan cara bagi hasil sebesar 55%.
Rasio CPM ini akan menunjukkan nilai sebenarnya dari pendapatan para YouTuber dari penayangan iklan di videonya, sebelum perhitungan bagi hasil. Sehingga, bisa dikatakan CPM inilah yang akan menjadi penentu besar kecilnya pendapatan yang akan diperoleh oleh para YouTuber.
Dalam sistem CPM ini dibedakan menjadi dua bagian. Bagian-bagian dari CPM ini juga akan menjadi dasar perhitungan pendapatan para YouTubers tersebut. Adapun pembagian CPM tersebut yakni:
1. CPM Biasa
Pada CPM biasa ini pengiklanan telah membayarkan sejumlah biaya kepada konten kreator untuk 1.000 tayangan iklan yang ada pada video. Sistem dari pembayaran ini diperhitungkan setiap berapa kali iklan tersebut muncul di video sang konten kreator yang bersangkutan. Contoh dari iklan yang ada pada CPM biasa ini seperti iklan display, iklan kartu bersponsor, serta iklan overlay.
2. CPM Yang Berdasarkan Pemutaran
Perhitungan biaya iklan pada CPM jenis ini didasarkan pada 1.000 pemutaran video yang memunculkan iklan di video konten kreator tersebut. Jadi, pengiklan akan membayarkan biaya iklan pada konten kreator berdasarkan pemutaran video konten kreator yang mengandung iklan dari para pengiklan. Untuk contoh iklan pada jenis ini yaitu iklan yang dapat dilewati, iklan bumper, maupun iklan yang tak bisa dilewati.
Baca juga:
- Tutorial Daftar Youtube Premiium Gratis
- Menambah Subscribe dengan Aplikasi, ini Caranya
- Mengatasi Video Youtube terkena Pembatasan Usia
- Cara Upload Video Youtube Bebas Klaim Hak Cipta
- Nonton Youtube Tanpa Jaringan Internet, ini Caranya
- Solusi Ganti Header Youtube dengan Mudah
Perhitungan Penghasilan CPM YouTube
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, CPM ini akan dibayarkan setiap 1.000 iklan yang telah ditonton. Sehingga, perhitungan pendapatan dari CPM ini dilihat dari seberapa banyak orang yang menonton iklan tersebut pada video konten kreator tersebut. Namun, tidak semua orang yang melihat video dari konten kreator tersebut juga melihat iklan yang ditampilkan.
Hal tersebut dikarenakan pasti ada banyak orang yang biasanya melewati iklan-iklan tersebut. Dan pihak YouTube akan mengakui dan menandai iklan yang ditonton dengan durasi lebih dari 30 detik oleh para penontonnya. Dengan begitu, apabila orang yang menonton video tersebut sebanyak 1.000 orang belum tentu 1.000 orang itu juga menonton iklan yang ada di videonya.
Pendapatan dari CPM ini tentunya juga masih harus dibagi lagi dengan pihak YouTube. Perbandingan bagi hasil antara YouTuber dengan pihak YouTube ini yaitu 11 : 9. Jadi, sang konten kreator hanya akan mendapatkan bagian sebesar 55% dari keseluruhan pendapatan iklan. Sedangkan pihak YouTube mendapatkan 45% dari keseluruhan pendapatan iklan.
Misalnya, perusahaan A ingin mengiklankan di kreator B dengan jenis CPM biasa. Dimana perhitungannya berdasarkan 1.000 penonton iklan. Kreator B mendapatkan 6 juta penonton video dengan CPM 2 juta penonton iklan secara penuh. Dan setiap 1.000 penonton iklan dibayar Rp5.000.000.
Maka perhitungan lebih rincinya = 10.000 : 5 juta penonton x 1.000 (cpm penonton) = Rp1.000 per 1000 penonton. Sehingga, jika iklan tersebut ditonton sebanyak 2 juta orang, pendapatan kotornya sebesar 2.000.000 : 1.000 (cpm penonton) = 2.000 x Rp1.000 = Rp2.000.000. Jadi, Youtuber tersebut akan mendapatkan uang 55% x Rp2.000.000 = Rp1.100.000. Untuk 900 ribu nya bagi hasil untuk pihak YouTube.
Cara Meningkatkan CPM YouTube Dengan Cepat
Dari penjelasan diatas tentu sudah jelas bahwa pendapatan konten kreator dari iklan yang diselipkan pada video tergantung dari jumlah penonton iklan. Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa cara meningkatkan CPM YouTube secara cepat. Adapun beberapa cara tersebut yakni:
1. Aktifkan Semua Monetisasi Video
Monetisasi pada YouTube ini adalah suatu sistem yang akan menjadi nilai konversi dari suatu video di channel YouTube seseorang. Nilai konversi dari video ini yang akan menjadi perhitungan sumber penghasilan bagi konten kreator bersangkutan. Sehingga, untuk dapat meningkatkan CPM, seorang konten kreator wajib mengaktifkan monetisasi pada seluruh videonya.
Pengaktifan monetisasi pada video ini tidak bisa dilakukan secara otomatis. Sehingga, untuk pengaktifan tersebut harus dilakukan secara manual pada satu per satu video. Namun, biasanya setiap seorang konten kreator akan memposting videonya, ada suatu permintaan dari pihak YouTube untuk monetisasi tersebut. Tapi, permintaan tersebut hanya ada jika proses pemostingan melalui media PC.
Ketika konten kreator melakukan pemostingan video melalui HP, maka permintaan monetisasi ini tidak akan muncul. Sehingga, konten kreator tersebut harus mengaktifkannya melalui aplikasi YouTube Studio. Aplikasi tersebut bisa didapatkan secara gratis pada Play Store. Dengan mengaktifkan seluruh monetisasi pada video, maka CPM ini perlahan akan terus meningkat.
2. Harus Mendapatkan Viewer Yang Banyak
Dalam penjelasan sebelumnya, tentu pembaca dapat menentukan seberapa penting jumlah penonton video dalam hal meningkatkan CPM ini. Dengan begitu, jika konten kreator ingin mendapatkan pendapatan yang tinggi dari CPM YouTube ini, maka pastikan penonton video juga banyak. Meskipun, seluruh penonton tersebut belum tentu melihat tayangan iklan secara penuh.
Hanya saja, dengan mendapatkan penonton yang banyak, maka kemungkinan untuk mendapatkan penonton pada iklan juga semakin besar. Dengan banyaknya penonton iklan tersebut maka secara otomatis pendapatan dari iklan CPM ini juga semakin tinggi.
Seorang konten kreator yang memiliki koleksi video banyak tetapi penontonnya sedikit, bisa dikatakan hal itu sia-sia. Karena penghasilan CPM YouTube ini didapatkan dari jumlah penonton. Maka, ketika memiliki sedikit video tetapi banyak penontonnya lebih berharga daripada banyak video sedikit penontonnya.
Perlu diketahui bahwa untuk video yang telah lama serta jarang ditonton, kemungkinan besar iklan tersebut tidak akan tayang lagi disana. Sehingga, sia-sia saja usaha dalam membuat konten video tersebut. Untuk mendapatkan penonton yang banyak, sebaiknya konten kreator membuat suatu video yang unik, fresh,dan luar biasa. Pastikan bahwa konten video tersebut belum ada saingannya.
3. Pastikan Semua Jenis Iklan Telah Diaktifkan
Dikarenakan pendapatan CPM tersebut didasarkan pada banyaknya pemutaran iklan pada sebuah video, maka pastikan seluruh jenis iklan pada video telah diaktifkan. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ada 6 jenis format mengenai iklan pada YouTube, yakni:
- Iklan overlay,
- Kartu bersponsor,
- Iklan display,
- Video yang tidak dapat dilewati,
- Iklan bumper, dan
- Video yang dapat dilewati.
Pada masing-masing format iklan YouTube diatas terdapat perbedaan harga yang didasarkan oleh CPM masing-masing video. Sehingga, untuk dapat membuat pendapatan CPM YouTube meningkat, pastikan juga telah mengaktifkan seluruh format jenis iklan diatas pada setiap video.
4. Buatlah Durasi Video di Atas 8 Menit
Perlu diketahui bahwa hanya video dengan durasi diatas 8 menit yang akan dapat mengaktifkan jenis iklan-iklan diatas. Sehingga, para konten kreator sebaiknya membuat setiap video dengan durasi lebih dari 8 menit. Dengan begitu, nilai CPM tersebut secara tidak langsung juga ikut meningkat karena banyaknya iklan yang ada pada video tersebut.
Mari dihitungkan, jika satu channel YouTube mempunyai 20 video dengan masing-masing video berdurasi 20 menit. Dan setiap video telah memperoleh 5.000 penonton, dan setiap video ada 6 iklan. Maka, jumlah penayangan iklannya = 5.000 x 6 = 30.000 penayangan iklan. Jadi, satu video yang dimiliki konten kreator tersebut mendapatkan 30.000 penayangan iklan.
Dalam satu channel tersebut ada 20 video. Jadi, 20 x 30.000 = 60.000 kali penayangan. Sehingga, tinggal diperhitungkan besaran pendapatan CPM sesuai dengan rumus yang ada sebelumnya. Tentu jika diperkirakan, penghasilan dari satu channel tersebut sudah lebih dari Rp20.000.000 jika harga per iklan diatas Rp3.000.000.
5. Optimalkan Video Dengan Menggunakan SEO YouTube
Pada algoritma YouTube juga terdapat SEO YouTube yang digunakan dalam mempermudah penonton menemukan video yang diinginkan. Dengan kemudahan tersebut, tentu video tersebut banyak dikunjungi dan ditonton. Sehingga, iklan pada video tersebut juga semakin banyak dan CPM nya pun ikut meningkat.
Misalkan, video yang dibuat memuat konten dengan judul yang didasarkan pada SEO YouTube, tentu nilai CPM otomatis meningkat. Karena hal ini menjadi pertimbangkan oleh pihak pengiklan juga. Pihak pengiklanan hanya menargetkan iklannya ditayangkan pada video dengan menggunakan kata kunci atau SEO YouTube.
Hal itu bukanlah tanpa didasari apa-apa, tetapi dengan penggunaan SEO YouTube, akan semakin banyak orang yang menonton video tersebut. Dengan begitu, orang-orang juga semakin mengenali produk yang sedang diiklankan tadi.
6. Buat Target Penonton Yang Mempunyai Nilai CPM Tinggi
Penonton dengan nilai CPM yang tinggi ini maksudnya lokasi dari penonton itu tersebar di seluruh dunia. Mudahnya, video tersebut sebaiknya tidak hanya ditujukan untuk penonton regional saja, tetapi juga dunia. Hal ini menjadi jalan terakhir dalam cara meningkatkan CPM YouTube secara cepat.
Dalam membuat target ini, seorang konten kreator dapat menambahkan subtitle dalam bahasa inggris. Mengapa harus berbahasa inggris? Hal ini dikarenakan banyak orang yang lebih menguasai bahasa inggris tersebut. Selain itu, konten kreator juga bisa merubah lokasi channel dari YouTubenya serta membuat konten yang bisa ditonton oleh orang dari negara mana saja.
Itulah beberapa cara meningkatkan CPM YouTube secara cepat yang dapat dicoba oleh para YouTuber. Dengan begitu, nilai CPM yang dimiliki semakin meningkat dan pendapatan yang dihasilkan juga semakin besar.